Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Pasca di Kader Garis Merah

Kesekian kalinya, pandemi jadi waktu yang paling pas buat evaluasi diri. Hampir 8 bulan enggak ngapa-ngapain, akhirnya teringat dengan 1 janji yang belum sempat terealisasikan. Ingatan tiba-tiba mengarah pada pertanyaan instruktur yang bertanya "mengapa baru sekarang ikut pelatihan?", dengan keadaan ngantuk dan berusaha sadar aku jawab "setiap orang punya masanya dan setiap masa punya orang-orangnya", enough!! Banyak hal yang menjadi pilihan untuk bisa sampai di titik ini, banyak pula harapan serta doa diri dan mereka yang terus membersamai. Aku sadar bahwa setiap perjuangan itu butuh ruang untuk istirahat, butuh ruang untuk mengevaluasi dan butuh ruang untuk belajar. Baru sadar kalau selama ini udah jauh melangit hingga lupa untuk membumi, udah lama ada di tangga teratas sampai lupa gimana cara turun kebawah dan udah terlalu lama mengaku berjuang sampai lupa kalau diri ini sebenarnya enggak ngapa-ngapain.  Manusia (aku) itu cepat banget ya puas dengan apa yang suda

Bertemu Tuhan (Before : Aku di Dunia )

                 Nama ku Aira, aku perempuan kelahiran 90’an anggap saja aku mahasiswa akhir yang dilema antara wisuda dan nikah. Aku anak pertama dari 5 bersaudara dan semua adik ku laki-laki, orang tua ku pun hanya lulusan SMA, kebayang kan kalau posisiku saat ini jadi penentu keberadaanku di KK. Maksud ku, aku di tuntut menjadi pelopor baik bagi adik-adik ku dan orang tua ku. Sejak bangku sekolah, aku punya cita-cita menjadi seorang Psikolog dan mimpi itu pun terwujud, kini aku menjadi mahasiswi Psikologi di salah satu perguruan tinggi. Udah ya kenalannya, sekatang aku mau ajak kamu untuk mengajak bertemu Tuhan, mau ? Semua di mulai saat aku menjadi seorang dancer di salah satu Lembaga Seni di kota ku sejak masih duduk di kelas 3 SD. Alasannya cuma 1, mama mau anak gadis nya ini jadi pemberani dan percaya diri dengan potensinya sendiri. Receh sih, cuma aku faham jika mama tau kalau sejak SD aku sempat menjadi korban bullying dini. Hingga saat aku duduk di bangku SMP, aku sada

Kamu Bukan Teman Asik

  Setiap orang pasti pernah memiliki teman yang garing banget, alias susah banget buat diajak asik sama dia. Di ajak nongkrong tapi enggak bisa pulang malam, di ajak gosip malah menghindar, di ajak bergurau tapi malah garing. Kebayang kan kalau punya teman kayak gitu pasti buat kita seakan masuk keruangan hampa terus diem dan enggak ngapa-ngapain. Teman kayak gini juga paling susah buat di suruh ubah  life style  yang kekinian, di ajak makan juga paling ke tempat yang sama terus, apa lagi kalau udah  q-time  sama “Temen  Flat ”,  so  pasti pembahasannya berat banget, otak ikutan  insecure  gara-gara obrolan yang perlu mikir dulu buat bisa nyambung. Khusus buat cewek pasti mikir berkali-kali untuk punya teman kayak gini. Enggak asik kalau di ajak ngomong tentang doi, suka enggak nyambung kalau lagi pingin bahas artis  viral , atau mungkin aja dia bakalan pura-pura enggak faham setiap kali kamu ajak nonton drama Korea atau bahas tentang Oppa. Sampai di sini udah banyak banget ya hal yang

Kamu bukan Teman yang Asik

Setiap orang pasti pernah memiliki teman yang garing banget, alias susah banget buat diajak asik sama dia. Di ajak nongkrong tapi enggak bisa pulang malam, di ajak gosip malah menghindar, di ajak bergurau tapi malah garing. Kebayang kan kalau punya teman kayak gitu pasti buat kita seakan masuk keruangan hampa terus diem dan enggak ngapa-ngapain. Teman kayak gini juga paling susah buat di suruh ubah life style yang kekinian, di ajak makan juga paling ke tempat yang sama terus, apa lagi kalau udah q-time sama “Temen Flat ”, so pasti pembahasannya berat banget, otak ikutan insecure gara-gara obrolan yang perlu mikir dulu buat bisa nyambung. Khusus buat cewek pasti mikir berkali-kali untuk punya teman kayak gini. Enggak asik kalau di ajak ngomong tentang doi, suka enggak nyambung kalau lagi pingin bahas artis viral , atau mungkin aja dia bakalan pura-pura enggak faham setiap kali kamu ajak nonton drama Korea atau bahas tentang Oppa. Sampai di sini udah banyak banget ya hal yang en

After Golden Age 2

Kamu mau ice cream?  (Teman Sebaya) Ntar aku kasi ya kalau kita udah selesai cerita tentang hal yang enggak pernah kita ceritain sama siapapun. Tulisan ini aku rangkai untuk kamu yang sudah membaca "Me, After Golden Age" oh ya, sudah cerita sama siapa aja hari ini? Atau kayaknya kamu lagi nunggu balesan temanmu yang lagi cerita sama kamu ya, wah.. kamu hebat banget !! Kali ini aku akan lanjutin cerita tentang mereka yang pernah menemani malamku untuk cerita antara cinta dan pilihan. Tapi ini bukan segmen bucin kok, udah aku pisahin buat scene selanjutnya. Hehe Semua orang pasti seneng banget di kasi kado, apapun itu kadonya. Hal ini juga masuk loh dalam daftar agar temanmu tetap nyaman untuk cerita sama kamu. Sederhana nya berikan mereka penghargaan atas keberaniannya menceritakan kisah hidupnya.  Enggak harus spesial kok, misalnya buatin kue coklat terus di go send in, ngasi ice cream atau teh pucuk. Percaya ngk kalau aku pernah ngasi 1 bros kecil untuk perempuan paling kuat

Jaga Image

Story ku Titik-Titik Setiap kali membuka instastory atau whats app story pasti ada saja hal yang diabadikan setiap orang,  baik foto maupun video tentang aktivitas mereka. Mungkin karena terlalu sering melihatnya, sering aku bingung dengan setiap postingan video lagi nongkrong atau ngasi tau keberadaan mereka yang lagi melakukan hal lucu atau sedih, kenapa ya, story nya bisa sampai titik-titik gitu. "Hai guys, kita lagi di sini nih.." Atau sekedar manggil teman sambil say hello terus balik in lagi kamera nya dan senyum sendiri di kamera, cukup sampai di situ ceritanya. Oke aku makin bingung. Pernah beberapa kali aku menanyakan hal itu pada teman-teman yang memiliki kepercayaan diri yang buat aku kadang iri enggak bisa se pede mereka. (Pakai nada merasa tak berdosa) "Kok bisa pede gitu sih buat story kayak gitu? Ajarin donk?" And you know what, mereka bilang apaan "gpp, seneng aja" Sampai disini kita sama-sama paham kan kalau perhatian dari netizen lebih be

Teman Sebaya

  Kamu Berhak Cerita (After Golden Age) Kasus Audrei Pelajar SMP tahun 2019 yang membuat heboh dengan pemberitaan 12 siswi SMA sebagai pelaku pemerkosaan, hingga penangkapan 77 siswi pelajar di Pontianak yang menjadi korban prostitusi online 2020 menjadi bukti bahwa tingkat perlindungan anak membutuhkan pengawasan lebih. Ada banyak alasan mengapa para pelaku maupun korban terlibat dalam kasus perusakan Hak Asasi Manusia dan Hukum mengenai perlindungan anak, terlebih kedua kasus tersebut seluruhnya melibatkan perempuan di umur dengan status sebagai pelajar. Tentunya hal ini menjadi koreksi dan evaluasi bersama sebagai agen pelindung atas hak melindungi anak dan perempuan. Teman Sebaya Hampir semua orang setuju bahwa teman dekat menjadi orang yang faham dan hafal banget dengan kita, iya kan? Banyak alasan mengapa seorang teman lebih mengetahu pribadi kita di bandingkan orang tua maupun keluarga. Salah satunya pola pemikiran orang dewasa dan anak yang berbeda. “Masih kecil udah

Takdir dan Komitmen

Tipe Suami Idaman Kamu seperti Apa ? Kalimat trending topik di pekan ini dari pernikahan salah satu artis film dengan selebgram sekaligus penyanyi muda nan berbakat. Pernikahan mereka menjadi salah satu bukti kalau yang kasi nyaman belum tentu ngajak ke pelaminan, singkat dan niat kuat membangun sebuah rumah tangga di usia muda, tentu membuat perempuan mana pun ingin mendapat pertanyaan tentang suami idaman, iya kan? Tapi kita enggak bakalan bahas mereka, cukup buat patah hati banget sih.. Ada banyak pertanyaan yang hadir belakangan ini, salah satunya mengenai cinta sebagai fitrah manusia. Sebenarnya pertanyaan itu terkadang hadir di saat ketemu sama si moodbooster . Mungkin ini yang membuat kita kadang maksa takdir itu buat datang lebih awal dari jadwal Tuhan. Dan harapan tentang takdir itu sering kita istilahkan dengan kekuatan untuk berkomitmen. Yaps, kalimat-kalimat ini sering terdengar dari kita yang terkadang merasa kuat menunggu takdir dan juga saling rasa percay

Kisah Bulan Juni

Dua Permata yang Telah Pulang Kisah di bulan Juni kali ini akan sedikit memberi kesan dan pesan untuk saling mengikhlaskan. Teruntuk kita yang mengenal baik 2 sosok cerminan KH.Ahmad Dahlan dan Nyai Siti Walidah di peradaban ini, mungkin masih mencoba belajar untuk melepaskan. Rasanya baru saja pekan lalu hadir untuk mendoakan ibunda tercinta Hj. Fauziah, sosok Perempuan ‘Aisyiyah dengan banyak perjuangan dan pengorbanannya yang bisa di rasakan saat ini. Masih lekat di ingatan, lebaran tahun lalu mengunjungi beliau di rumah pribadi sekaligus rumah yatim piatu Nur’ Fauzi putri di bawah asuhan ‘Aisyiyah. Dari sosok beliau mungkin kita bisa belajar untuk mengamalkan surah Al-Ma’un, dengan ikhlas beliau menjadikan rumah pribadi beliau juga sebagai tempat tinggal bagi hampir 20 anak yatim piatu. Suasana asri nan indah sambil mencoba kue kering buatan anak-anak asuhnya, ada pesan yang beliau sampaikan ke kami. “Bunda sudah enggak bisa kemana-mana, kalian nanti yang meneruskan ‘

Mengapa Manusia Pertama Harus Nabi ?

Mengapa Manusia Pertama Harus Nabi ? Sejenak mengenalkan sosok pakar sosiologi dengan pemikiran dan kontribusi dakwah amal ma’ruf nahi munkar yang sudah tidak diragukan lagi. Sosoknya terlampau sederhana serta sering kami jadikan panutan pemimpin yang tawadu’ dalam perkara hablum minannas dan hablum minallahu. Kekaguman itu di mulai sejak mengetahui kediaman beliau di Pontianak yang mungkin bagi sebagian orang beranggapan, untuk rumah seseorang yang pernah menjadi Wakil Bupati Sambas dan saat ini menjabat sebagai Ketua PWM Kalbar adalah rumah yang mewah dan megah.namun mungkin bagi beliau, rumah itu fungsi utama hanyalah sebagai tempat berlindung, sehingga bayangan rumah bertingkat dan megah itu di luar dari ekspentasi bagi yang belum pernah mengunjungi rumah beliau. Bagi kader-kader IPM, barangkali beliau adalah ayahanda yang tidak pernah malu dan ragu untuk hadir dalam setiap agenda kami, sekalipun di agenda itu di malam hari. Sulit mendefinisikan kesederhanaan beliau, namun be

JEDA

JEDA Layaknya sebuah narasi, hidup juga perlu tanda baca untuk setiap perjalanan katanya. Setiap kalimat punya alasan sendiri untuk memilih dan meletakkan titik, koma, tanda tanya dan tanda seru sebagai pemisah agar kalimat itu punya makna yang berbeda. Kadang kita enggak faham mengapa tanda itu tiba-tiba hadir di saat yang tidak kita harapkan. Seakan-akan cerita itu jadi nggak asik lagi untuk di teruskan. Menganggap kalau tanda bacanya salah saat di tempatkan pada fase itu, dan bagi kita narasi itu bisa saja jadi bagian terburuk dalam cerita yang kita buat. Atau bisa jadi, Tuhan sengaja menyoret goresan yang sudah kita tulis sempurna lalu menggantinya dengan harapan lain serta tanda baca berbeda, agar kita sadar diri kalau kita ini hanya sebagai pemeran tanpa kuasa ? Kadang benci ketika setiap kalimat dipisahkan dengan koma, jarak itu terlalu menyakitkan jika harus melibatkan masa lalu untuk sampai di titik berikutnya. Emang enggak ada pilihan selain menyelesaikannya, walaupun T

Golden Age ??

Yuk Kenali Dirimu (Part 1) Golde Age Kamu tau ngk? dhesty paling seneng kalau udah bahas tentang apa yang enggak dhesty faham about my self   dan ternyata jawabannya sudah di tulis jauh sebelum kita lahir. Kali ini dhesty pingin ajak teman-teman diskusi tentang apa yang kita ingat di saat kita lahir hingga usia 5 tahun, enggak harus ingat semua kok.. Well , kita mulai ya.. Ada istilah yang cukup familiar tentang 5 tahun awal kehidupan manusia, yaitu masa Golden Age or Magic Year . Istilah ini di artikan sebagai masa keemasan pertumbuhan manusia pada 5 tahun awal kehidupannya. Artinya, usia-usia tersebut sangat berpengaruh dalam perkembangan kognitif maupun psikologis seseorang. Pada masa ini, anak-anak akan cepat belajar tentang segala sesuatu melalui inderanya, dengan kata lain anak-anak pada masa 5 tahun awal kehidupan akan menerima banyak stimulus yang akan membentuk kepribadiannya. Sejalan dengan hal itu, dhesty pingin ngajak kalian gosip nih tentang fase usi

Dari Bumi Senentang untuk Ikatan

Melukis IPM 6 Tahun Kedepan Mengawali durasi tulisan singkat ini, persembahan dari bumi senentang sebagai hasil pergerakan yang terpisah jauh selama 8 jam, di tempuh untuk saling menyapa rindu. Sebagai alasan untuk menjadikan ruh untuk terus berjalan dan menuntun setiap langkah. Sederhananya adalah, IPM mencoba kembali masuk ke sebuah lorong waktu yang berbeda, menggali setiap mimpi dan potensi yang ada. Namun kali ini dengan perhitungan dan rencana berbeda, belajar dari sejarah panjang masa lalu, IPM Kalbar memberanikan diri melukis masa depan dengan rancangan yang disebut Rencana Strategis Program Jangka Panjang IPM Kalbar 2026. Program IPM Jangka Panjang merupaakan tahapan pencapaian tujuan IPM itu sendiri. Singkatnya, program ini merupakan cara yang bida dilakukan untuk mewujudkan pencapaian-pencapaian dengan rentang waktu yang lebih singkat., agar setiap periodesasi bisa berfokus terhadap pencapaian-pencapaian tertentu dan mempermudah dalam mencapai mimpi tersebut. Dalam m