Takdir dan Komitmen
Tipe Suami Idaman Kamu seperti Apa ?
Kalimat trending topik di pekan ini dari pernikahan salah
satu artis film dengan selebgram sekaligus penyanyi muda nan berbakat.
Pernikahan mereka menjadi salah satu bukti kalau yang kasi nyaman belum tentu ngajak
ke pelaminan, singkat dan niat kuat membangun sebuah rumah tangga di usia muda,
tentu membuat perempuan mana pun ingin mendapat pertanyaan tentang suami
idaman, iya kan?
Tapi kita enggak bakalan bahas mereka, cukup buat patah hati
banget sih..
Ada banyak pertanyaan yang hadir belakangan ini, salah
satunya mengenai cinta sebagai fitrah manusia. Sebenarnya pertanyaan itu
terkadang hadir di saat ketemu sama si moodbooster.
Mungkin ini yang membuat kita kadang maksa takdir itu buat datang lebih awal
dari jadwal Tuhan. Dan harapan tentang takdir itu sering kita istilahkan dengan
kekuatan untuk berkomitmen.
Yaps, kalimat-kalimat ini sering terdengar dari kita yang
terkadang merasa kuat menunggu takdir dan juga saling rasa percaya kalau yang
sering kerumah itu mungkin aja suatu saat bisa serumah. Enggak ada yang salah
juga sih dengan komitmen, tapi yang salah ketika komitmen itu hanya cara untuk
mencari kebahagiaan sementara, bahasa sekarangnya itu cuma jagain jodoh orang.
Siapa yang enggak seneng di ajak untuk sama-sama komitmen?
(yang cewek pasti
senyum-senyum sendiri)
Iya kan? Tapi enggak sedikit juga yang akhirnya kecewa
dengan komitmen, kalimat andalannya sih “ditinggal pas lagi sayang-sayangnya”
Balik lagi ke takdir, sadar enggak sih kalau kita sering
bilang Tuhan itu salah memberikan takdir, harusnya kan takdir itu hasil manis
dari sebuah perjuangan tapi kok malah
buat kita makin menderita?
Pernah tau alasan mengapa Adam dan Hawa di pisahkan
berpuluh-puluh tahun di bumi?
Kan Hawa di ciptakan Tuhan dari tulang rusuk kiri Adam untuk
mendampingi Adam di surga dan di pisahkan cuma karena makan buah Khuldi, apa
ini juga masuk Takdir dari Tuhan? kan Tuhan yang melarang mereka untuk makan
buah itu, tapi kok Tuhan juga yang menurunkan mereka ke bumi?
Lagi-lagi tentang takdir, tapi inilah cara Tuhan buat kasi
tau kita, terkadang skenario takdir-Nya enggak harus buat kita bahagia, di
pisahkan puluhan tahun itu enggak enak banget apalagi zaman itu enggak ada WA
buat liat story doi. Tapi, Adam dan Hawa enggak bakalan tau rasa nya kehilangan
dan perjuangan cinta kalau enggak di pisahkan di bumi. Artinya, enggak harus
takdir bahagia untuk buat hidup kita lebih
bermakna.
Ini yang membuat kita sering lupa cara memaknai Takdir
Tuhan, seakan Takdir di ciptakan untuk membawa kebahagiaan. Meletakkan takdir
sebagai alasan untuk bertahan tanpa kepastian. Padahal ya, Tuhan itu sesuai
prasangka mahluk-Nya, kalua masih berharap, ya jangan disalahin kalau makin banyak
di kasi harapan dan janji manis doang.
Masih mau komitmen? Pasrah dengan takdir?
Percaya aja kalau Tuhan itu udah nyiapin takdir terbaik buat
kita, yang perlu kita pahami adalah tugas kita itu menuntun takdir untuk datang,
bukan menuntut takdir untuk datang.
Coba deh kita pegang 1 hal dalam perkara janji menjanjikan
ini, jangan menitipkan kebahagiaan kita pada orang lain, tapi cobalah untuk
buat kebahagiaan itu hadir dengan cara kita sendiri.
Komentar
Posting Komentar