Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2019

dilema kaum bucin

Hijrah Doi beda Tipis samaModus Rada bucin gitu ya judul tulisannya kali ini, tapi sesuai juga sih dengan penulisnya yang suka bucin sama anak orang. Eh.. tapi itu cuma bercanda kok, kalau serius mah pasti udah kerumah. Sebelum kamu lanjut bacanya, tulisan ini enggak ada unsur dan niat untuk menyindir siapapun apalagi kamu yang pas baca tulisan ini lagi senderan sama doi dan si doi ikut baca. Sorry ya, penulis tidak bertanggung jawab atas kerugian dan ke khilafan setelah baca blog ini.. Anywhy , sebenarnya udah lama banget pingin nulis ini soalnya penulispingin share apa yang saat ini jadi sebuah dilema bagi sebagian remaja. Well, ini mungkin jadi cerita beberapa dari kita yang pernah menjalaninya di masa lalu, apalagi kalau kita punya masa lalu yang kurang baik apalagi sampai sad ending dengan dia yang dulu selalu mengucap selamat malam sebelum tidur dan sering ngambek kalau lupa dengan tanggal jadian. (pengalaman banget) Penulis enggak mau sih sebut tulisan ini sebagai se

Kado Kecil untuk 2020

Kursi dan Ruang yang Terisi Waktu Ingatan minggu ini tertuju pada peristiwa titik balik sebuah sejarah.. Aku ingin mengajakmu mengisahkan kembali tentang tahun-tahun sebelumnya... Sekaligus akan ku kenalkan dengan mereka yang namanya tak perlu ku sebut, tapi ku pastikan kau mengenalnya.. Bercerita tentang mereka yang jauh lebih lama mengenal ikatan ini, akan coba ku mulai dari bagaimana mereka membangun hal tersebut dari sebuah harapan jadi tukang foto-foto sampai jadi penyusun masa depan gerakan, dari mimpi anak rantau Kalimantan yang menjauh sampai ke Jakarta, hingga celotehan gurau tentang tuan rumah yang di wujudkan di tanah kelahiran. Teman, semua ini tentang sejarah yang harus terus di ingat, untuk jadi tanda bahwa sejarah ini benar-benar kita abadikan dengan segala rasa cinta. (2017) Menjadi tahun titik balik dari perjuangan beberapa di antara kami yang masih  berproses, bukan tanpa penolakan dari mereka namun juga dari penolakan diri, seakan membuat diri

Sejarah IPM harus di Tinggalkan?

Sejarah IPM harus di Tinggalkan? Bersatu, berpadu, menjalin ukuwah.. Di dalam Ikatan Pelajar Muhammadiyah.. Pasti teman-teman bacanya sambal nyanyi ya? Lagu kebangsaan kader-kader IPM yang udah di dengarkan sejak di TM1 ini menjadi musik yang enggak pernah bosan di nyanyikan, bahkan bagi sebagian dari kita yang sudah mengaku punya KTP dan SIM walau masih sering nangis pas kena Razia polisi. Lirik yang terlalu sederhana, namun tidak menyederhanakan makna perjuangan IPM dari masa ke masa. Perjalanan lagu ini juga terus menjadi pengiring terbaik di setiap lika-liku perjuangan IPM dari zaman masih pakai BBM sampai zaman yang rapatnya pun sekarang bisa via Whats up . Dinamika yang terus berganti menjadi bukti bahwa identitas IPM sebagai Organisasi Pelajar tidaklah bisa dianggap sederhana, menjadi sebuah kebanggaan bahwa IPM di usia nya yang lebih dari setengah abad, telah banyak melalui proses yang kini menjadi sebuah goresan sejarah dan bukti bahwa narasi kemerdekaan pe