Golden Age ??


Yuk Kenali Dirimu
(Part 1)
Golde Age

Kamu tau ngk? dhesty paling seneng kalau udah bahas tentang apa yang enggak dhesty faham about my self  dan ternyata jawabannya sudah di tulis jauh sebelum kita lahir. Kali ini dhesty pingin ajak teman-teman diskusi tentang apa yang kita ingat di saat kita lahir hingga usia 5 tahun, enggak harus ingat semua kok..

Well, kita mulai ya..

Ada istilah yang cukup familiar tentang 5 tahun awal kehidupan manusia, yaitu masa Golden Age or Magic Year. Istilah ini di artikan sebagai masa keemasan pertumbuhan manusia pada 5 tahun awal kehidupannya. Artinya, usia-usia tersebut sangat berpengaruh dalam perkembangan kognitif maupun psikologis seseorang. Pada masa ini, anak-anak akan cepat belajar tentang segala sesuatu melalui inderanya, dengan kata lain anak-anak pada masa 5 tahun awal kehidupan akan menerima banyak stimulus yang akan membentuk kepribadiannya.

Sejalan dengan hal itu, dhesty pingin ngajak kalian gosip nih tentang fase usia ini, pada penasaran ngk ?

Sebelum kita bahas apa aja fakta unik tentang si Golden Age ini, dhesty pingin ngenalin kalian nih sama seseorang yang ahli banget di bidangnya. Beliau namanya Sigmund Freud, tapi panggil aja pakde Freud biar friendly, beliau Psikolog yang terkenal dengan teori Psikoanalisis (Id, Ego dan Superego). Tapi kali ini kita akan coba bahas tentang teorinya yang lain yaitu tentang psikologi perkembangan (psikoseksual) pada tahap Golden Age.

hafalin rentang usianya ya guys..

Fase Oral (0 - 2 tahun)
Pada fase ini kepuasan seksual manusia berada pada aktivitas mulut. kita pasti sering lihat anak bayi pada usia ini suka gigit jari tangan dan kaki atau memasukkan benda kedalam mulutnya. Kebanyakan dari kita melarang hal itu kan?, mengapa ? alasan klasiknya karena tidak higienis, tidak sopan menggigit jari tangan atau kaki atau bakalan jadi kebiasaan yang buruk dan sebagainnya. Padahal, aktivitas ini tidak boleh dilarang loh guys, karena itu adalah cara bayi untuk memuaskan keingintahuannya tentang jari tangan dan kaki atau benda-benda di sekelilingnya. Yang tepat adalah memfasilitasinya dengan memberikan mainan (steril) atau makanan yang sekiranya bisa dia konsumsi untuk menstimulus aktivitas mulutnya.

Lalu apa yang bakalan terjadi kalau hal itu kita larang?

Teman-teman masih ada yang punya kebiasaan gigit jari, gigit sedotan atau benda lain? nah, itu kemungkinan besar ketika kita berusia 0-2 tahun kita tidak tuntas melakukan aktivitas mulut karena di larang untuk menggigit jari atau memasukkan benda kedalam mulut kita. Well, kebiasaan itu bisa di minimalisir kok, kita cuma harus membiasakan untuk tidak melakukannya.

Fase Anal (2 - 3 tahun).
Pada fase ini kepuasan seksual manusia berada pada aktivitas anus. Nah kalau di fase ini, anak akan belajar tentang jenis kelamin serta bagaimana memfungsikannya. Sebagai orang tua atau yang sudah dewasa, kita harus mengenalkan kepada anak tentang tubuhnya, termasuk alat kelamin mereka. Kebanyakan dari kita menganggap tabuh ketika anak bertanya tentang alat kelaminnya, padahal sex education sudah harus mulai dikenalkan sedini mungkin agar anak memahami tubuhnya dan perbedaan dirinya dengan lawan jenis. Selain itu, ada istilah sederhana tapi kadang kita keliru mengartikannya.

Teman-teman fase ini adalah masa yang tepat untuk anak mempraktekkan toilet training (Latihan mengontrol buang air), banyak dari kita yang kadang ketika adik atau anak kecil ingin buang air, kalimat mengarahkan atau memerintahkan untuk segera ke toilet itu kadang keliru..

contohnya : “Cepat..cepat ke wc nanti kemana-mana pipisnya” atau “Tahan, Jangan pipis sembarang nanti mama cubit”

Ini adalah kalimat yang nantinya akan membentuk pribadi anak yang takut, ragu, cemas, mudah marah serta sulit mengambil keputusan, karena toilet training ini sejatinya bukan hanya melatih anak untuk mengontrol agar anak bisa buang air kecil dengan tepat namun juga mengendalikan emosi untuk tetap tenang dalam kondisi yang tidak nyaman baginya. Ada kalimat yang lebih tepat digunakan..

contohnya : “Di tahan dulu ya dek pipisnya, kita cari toilet dulu” atau “Jalan ke wc nya pelan-pelan ya, soalnya lantai nya licin”

Fase Phalic (3 - 5 tahun)
Pada fase ini manusia akan mencoba mengenali identitas kelaminnya. Nah, fase ini juga perlu dipahami dalam merespon ataupun memberikan tindakan. Teman-teman pernah ngk iseng-iseng pakaikan adek laki-lakinya berpakaian seperti perempuan (misalnya memakaikan kerudung) atau pakaikan baju laki-laki ke adek perempuannya? Tidak salah ya teman-teman, namun kurang tepat..
Fase ini adalah masa bagi seorang anak mencari tau apakah dirinya ini benar-benar seorang perempuan atau laki-laki. Sehingga akan banyak pertanyaan dari anak pada usia ini tentang mengapa aku laki-laki/perempuan, apa yang biasanya laki-laki/perempuan lakukan, mengapa pakaian laki-laki/perempuan seperti ini?

Kita harus memberikan pengarahan terbaik agar mereka mengenal identitas dirinya masing-masing dengan cara yang tepat.

Sampai disini dulu ya bahasan tentang psikologi perkembangan anak usia 0-5 tahun, semoga dhesty next dapat best inspired lagi buat ngelanjutin fase apa yang terjadi pada tahap 6-12 tahun (School Age) melalui pendekatan teori Erick Erison dengan membandingkan hal baik dan hal buruk seseorang. Berdoa juga semoga enggak lama libur kuliah (ngerjain tugas dirumah), capek jadi kaum rebahan..

see youuuuuu


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Barbie Land

Lili Putih

Jodoh Seorang Aktivis