Toxic Relationship si Melankolis

Kamu pernah enggak sih sampai di fase capek banget dengan kegiatan kamu, aktivitas sehari-hari yang buat kamu jenuh buat lakuin lagi dan lagi? Tolong kasi aku senyum mu yang paling lepas, biar aku bisa tetap mastiin kamu punya stok bahagia walaupun tinggal sedikit.


Oke kita lanjut ya..


Semua orang bakalan ngerasin fase ini, tapi ada yang tau kenapa kita ngerasa capek banget ? padahal kegiatan yang kita lakuin juga enggak buat capek-capek amat.


Buat aku dan kamu angkatan 2001 kebawah, welcome in quarter life crisis. Semua pintu kehidupan terbuka untukmu termasuk tentang masalah hidup yang harus kamu jalani sendiri. Agak serem juga ya, tapi ini lah fase paling sempurna untuk memaksimalkan potensi diri dan melatih kedewasaan. 


Di fase ini lah kita akan mendapatkan jawaban dari rasa capek kita yang absurd banget kayak dia yang nge chat tapi enggak berani bilang sayang, uppsss..


Banyak faktor mengenai rasa capek yang kita sedang rasakan, dan kali ini aku mau bocorin 1 alasan nya, yaitu toxic relationship. Jadi keinget film Kale mini series "nanti kita cerita tentang hari ini", related banget sih dengan kehidupan nyata. Bukan hanya perkara toxic di dalam hubungan percintaan, tapi juga dalam hubungan lain termasuk persahabatan. Banyak dari kita yang enggak sadar kalau toxic relationship itu ternyata ada di antara hubungan kita dengan teman dan sahabat.


Kamu pernah enggak sih tiba-tiba marah banget sama temanmu sendiri dengan suatu alasan dan kamu milih diem cuma gara-gara kamu mikir dia udah baik banget sama kamu dari dulu. You know, kamu masih terjebak di kebaikan masa lalu yang buat kamu enggak terbuka dengan keadaan mu sekarang dan masa depan. Seakan modal kebaikan dia di masa lalu jadi alasan kuat kamu untuk memendam rasa kekesalan itu sendiri, itu yang bakalan menyebabkan kamu akan terkejut saat kekecewaan itu memuncak dan kamu tidak mau mengungkapkan nya, maka jangan salahkan siapapun. Karena kebaikan dia di masa lalu enggak bisa kamu bawa ke masa sekarang apalagi di masa depan, wajar kamu bakalan stress dengan rasa kecewa yang kamu pendam sendiri. Dasar melankolis banget sih!!!


Iya, aku faham kamu mau belajar empati dengan sahabatmu sendiri, tapi kapan kamu mikirin empati buat dirimu sendiri? Enggak capek di pendam terus? Enggak risih ketika mereka terlihat baik-baik saja di saat ada kekesalan yang kita ingin ungkapin tapi udah keburu hanyut dengan canda tawa yang dia buat? I know what you feel, tapi enggak semua harus terlihat baik-baik aja. Kamu perlu jadi orang yang apa-apa di saat mereka anggap kamu gpp.


Kadang ungkapan sayang itu bukan sekedar dalam bentuk ungkapan terima kasih udah selalu ada. Tapi, rasanya kamu perlu memberi nya sedikit stretching agar mereka sadar kalau ada hati kamu yang juga perlu di perhatiin. 


Memang enggak semua orang bisa menerima pendapat kita, sekalipun mereka yang deket banget sama kita dan udah jadi orang yang selalu ada buat kita. Pingin marah, tapi pas lihat dia sedih, lah kita nya ikut melow terus sok sokan nguatin dia padahal kita juga lagi mendam kesal sama dia. 


Hal yang buat kamu capek tanpa alasan ini karena kamu terus mencoba memaafkan dan mewajari kesalahan mereka dan ketidak tahuan kamu tentang maksud mereka yang membuat kamu merasa terselisihkan. Mengganggap kamu berbeda dari mereka dan itu menjadi beban pikiran mu berulang - ulang sampai kamu capek buar cari tau alasannya dengan menerka-nerka sikap mereka dan akhirnya kamu lelah dengan keadaan serta keberadaanmu di dekat mereka. Pada akhirnya, beban itu hanya akan membuat kamu merasa sendiri dan menganggap kamu bukan siapa-siapa di antara mereka. 


Toxic relationship ini yang mungkin jadi salah satu alasanmu lelah tanpa alasan. Kamu berusaha memaafkan keadaan sekarang tanpa kamu tau kalau rasa kesalmu itu enggak bakalan hilang di ingatan dan bakalan hadir lagi di masa depan jika kamu enggak dapatin alasan atau kata maaf dari dia yang udah buat kamu kecewa. Please, berhenti buat terus ngertiin mereka, berhenti buat terus ikhlas dengan keadaan yang maksa kamu buat let it flow. Perasaan mu itu cuma bakalan buat hari kamu terjebak dengan rasa capek karena mengikhlaskan sesuatu yang kamu enggak dapatkan jawabannya. Coba untuk mulai jujur dengan keadaan, aku tau ini berat, aku faham kamu takut kehilangan dia yang udah baik banget sama kamu. Tapi yang tau masa depanmu itu cuma kamu sendiri, bukan orang lain. Terakhir, aku mau hari ini kamu tetap nunjukkin senyum kamu sebagai bukti kalau kamu bakalan ngalahin rasa capek batin mu dan biar mereka tau, kamu itu lebih dari sekedar kata hebat!!

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Barbie Land

Sebagai salah satu mantan anak perempuan yang dulu suka bermain Barbie, walaupun lebih excited dapet mobil remot dari hadiah sepatu. Well, sebenarnya cukup kaget dengan kehadiran film Barbie yang memerah mudakan seisi bioskop dunia. Sempat beberapa kali hampir tayang, sepertinya film Barbie memang telah dipersiapkan mateng banget, bahkan sampai harus 3 kali ganti rumah produksi, dan diakhiri oleh kemasan Warner Bros (2018). Panjang banget sih perjalanan Barbie untuk sampai di bioskop. Kalau ada yang belum nonton dan punya ekspektasi tinggi akan scene romantis, dramatis atau komedi. Kayaknya harus mengubur harapan itu deh.. hehe Trailer Film Barbie sebenarnya dikemas rapi sampai nanti pada akhirnya penonton sadar kalau ini bukan film yang dibuat untuk melihat dunia Barbie dengan segala pernak pernik serta "Barbie dream house" yang dulunya mungkin beberapa dari kita memiliki aset Barbie yang lengkap dari pakaian, mobil, alat dapur hingga rumah mainan Barbie yang serba pink dan
Baca selengkapnya

Lili Putih

Pada suatu hari, jauh di dalam hutan rimbun Hiduplah seorang gadis kecil berambut pirang yang senantiasa ia kepang dengan pita merahnya. Anak gadis itu tinggal sendiri di sebuah gubuk jerami diantara hamparan ladang bunga lili, ia bernama Na Bi. Na Bi anak yang senang menyendiri, ia jarang terlihat tersenyum. Ia selalu duduk di kamar sambil melamun menatap langit yang tampak terik. Setiap hari Na Bi mengejar kupu-kupu yang selalu membangunkan paginya dengan menghinggapi hidung mungilnya yang membuat Na Bi selalu bersin-bersin setiap kali bangun tidur. Na Bi punya seorang teman, ia seekor kelinci bernama Deema. Seekor kelinci putih dengan kalung lonceng di lehernya yang selalu berbunyi setiap kali ia berlari-larian di kebun bunga lili. Deema tak pernah melihat Na Bi tersenyum, sekalipun setiap kali mengejar kupu-kupu yang rasanya mungkin membuat orang lain bahagia, tapi tidak bagi Na Bi. Ingin sekali rasanya Deema melihat majikannya tersenyum, lalu ia teringat bahwa sebe
Baca selengkapnya

Jodoh Seorang Aktivis

                      Setiap individu akan bertemu pada fase dimana mereka akan merasa “malu mengungkap tapi kuat di niat”, fenomena ini sering disebut fase quarter life crisis. Tahap kehidupan seseorang dipaksa untuk mandiri walaupun rasa untuk bergantung itu tetap ada. Ditambah, bakalan banyak pertanyaan yang hadir, salah satunya tentang tanggal pernikahan..boom Oke..sampai disini, kalau ada yg enggak kuat baca nya, silahkan di skip. Lanjut ya, di usia 20 tahun ke atas akan banyak pertanyaan dan jodoh yg ditawarkan dari sepupu ini lah, kerabat jauh lah atau bahkan teman pas sekolah yang mamaknya masih saling chat di wa grup alumni sekolah anaknya. Percaya ngk? Here we go, welcome in quarter life crisis guys.. Pertanyaannya, kita yang di masa sekarang masih jomblo dan di sibuk kan dengan dunia aktivis, apa bakalan siap suatu saat harus betah dirumah dan mengurus keluarga selama 24 jam setiap hari nya ? Bagi kita yang masih powerfull berorganisasi pasti langsung berfikir ba
Baca selengkapnya