Postingan

Aku Ingin Ditanya Ini Saat Lebaran

  Kalau hidup ini bisa kayak microsoft word yg bisa (CTRL + Z) buat ngedit omongan orang. Pingin banget request editin pertanyaan orang-orang saat lebaran biar jadi kalimat-kalimat kayak gini.. Gimana kabarnya setahun ini ? ada yang berat ngk ? Mau makan apa ? Ada lontong, opor, rendang ni Suka makan kue lapis ngk ? Atau mau di ambilkan minuman manisnya ? Lebaran tahun ini seneng ngk ? Duduk sini dulu, belum cerita nih kita ? Kerjaan di kantor gimana ? Ada yg ngeselin gk orangnya ? Dosen di kampus ada yang nyusahin ngk ? Tarik napas dulu, baru lanjut lagi Puasa nya berat ngk tahun ini ? Ada yang jahatin kamu kh ? Kayaknya lagi murung. Udah istirahat belum ? Sini gua dengerin cerita lo Lagi banyak pikiran ya ? healing dulu kali ya kita Ada cerita apa nih setahun kemaren ? Seneng banget keliatannya? Udah banyak sukses ya kayaknya Mau di doain apa nih lebaran ini ? Gimana rasanya ngerantau? Pasti jadi lebih hebat buat belajar mandiri ya Udah lulus ya ? Mina

Tidak Semua Aku Dirayakan

  Lantunan suara riuh terdengar menembus ruang semu dengan redupnya cahaya dari sudut kamar Kana. Mengalunkan nada seirama, seakan ikut terucap kerinduan akan suasana yang kini mengiring Kana menapakkan dirinya tepat di dahan pohon paling rapuh yang terlihat tidak cukup kuat menandingi hembusan lirih angin malam itu. Ia tau ini bukan yang pertama, namun ini juga bukan yang kesekian kali ia berpaling diri merenggangkan ikatan batin sejak momen itu dikisahkan pada bulan pertama kembalinya fitrah manusia baik. Mungkin ini hanya kekhawatiran Kana, mungkin juga Kana hanya sedang lebih banyak tertidur untuk melanjutkan kisah di mimpinya yang jauh lebih nyata dibandingkan saat ia harus bangun dan keluar menyapa senyum hangat yang tidak lagi terasa dekat baginya. Kana memulai kembali melukis langit setiap malamnya dengan sekumpulan gelisah dan khawatirnya ditemani gemerlap bintang dan lengkungan indah bulan sabit pada pertengahan musim itu seakan mengajak Kana ikut melengkungkan senyumanny

Lili Putih

Pada suatu hari, jauh di dalam hutan rimbun Hiduplah seorang gadis kecil berambut pirang yang senantiasa ia kepang dengan pita merahnya. Anak gadis itu tinggal sendiri di sebuah gubuk jerami diantara hamparan ladang bunga lili, ia bernama Na Bi. Na Bi anak yang senang menyendiri, ia jarang terlihat tersenyum. Ia selalu duduk di kamar sambil melamun menatap langit yang tampak terik. Setiap hari Na Bi mengejar kupu-kupu yang selalu membangunkan paginya dengan menghinggapi hidung mungilnya yang membuat Na Bi selalu bersin-bersin setiap kali bangun tidur. Na Bi punya seorang teman, ia seekor kelinci bernama Deema. Seekor kelinci putih dengan kalung lonceng di lehernya yang selalu berbunyi setiap kali ia berlari-larian di kebun bunga lili. Deema tak pernah melihat Na Bi tersenyum, sekalipun setiap kali mengejar kupu-kupu yang rasanya mungkin membuat orang lain bahagia, tapi tidak bagi Na Bi. Ingin sekali rasanya Deema melihat majikannya tersenyum, lalu ia teringat bahwa sebe

Barbie Land

Sebagai salah satu mantan anak perempuan yang dulu suka bermain Barbie, walaupun lebih excited dapet mobil remot dari hadiah sepatu. Well, sebenarnya cukup kaget dengan kehadiran film Barbie yang memerah mudakan seisi bioskop dunia. Sempat beberapa kali hampir tayang, sepertinya film Barbie memang telah dipersiapkan mateng banget, bahkan sampai harus 3 kali ganti rumah produksi, dan diakhiri oleh kemasan Warner Bros (2018). Panjang banget sih perjalanan Barbie untuk sampai di bioskop. Kalau ada yang belum nonton dan punya ekspektasi tinggi akan scene romantis, dramatis atau komedi. Kayaknya harus mengubur harapan itu deh.. hehe Trailer Film Barbie sebenarnya dikemas rapi sampai nanti pada akhirnya penonton sadar kalau ini bukan film yang dibuat untuk melihat dunia Barbie dengan segala pernak pernik serta "Barbie dream house" yang dulunya mungkin beberapa dari kita memiliki aset Barbie yang lengkap dari pakaian, mobil, alat dapur hingga rumah mainan Barbie yang serba pink dan

Rasa Kisah

Pertengahan musim panas ini, Kana memulai kembali banyak kisahnya dari sekian jejak waktu menghantui langkah kecil itu. Membantu setiap rasa untuk kembali pada setiap peristiwa berharga baginya. Menyambut setiap nama bulan yang ia lalui dengan mimpi usang yang mulai berdebu sejak 3 tahun lalu.  Mungkin berulang kali sempat ingin melanjutkan goresan setiap rasa kisah Kana dari setiap sosok yang dipertemukan hanya dari ketidaksengajaan. Akhirnya Kana selesai dengan buku harian pemberian sosok indah di hidupnya, tidak pernah menjadi spesial namun ia cukup tangguh menyakinkan Kana untuk terus berusaha bernafas hingga hari ini. Buku dengan cover warna abu abu kusam itu sudah lama menemani Kana hingga halaman terakhir ceritanya.  Ia tau, suatu saat buku tidak akan lagi menemani tidurnya setiap malam, karena untuk tetap berkisah Kana akan berteman dengan lebih banyak lembaran hidup. Perpisahan dengan buku usang itu membuatnya percaya, banyak kisahnya hanya tertinggal di buku itu, tapi tidak d

Re-Konsepsi Gender Mainstreaming dalam Upaya Pencapaian Human Security

Sebuah konsep keamanan hidup manusia melalui gagasan-gagasan pembangunan dan keamaanan yang berlaku di lingkungan tersebut. Menurut Rifqi Amin (2015 )Human security adalah sebuah paradigma baru yang dibangun untuk menjamin keamanan yang tidak hanya dalam sekup wilayah tertentu atau negara tapi hingga pada setiap level individu manusia. Artinya, paradigma Human Security berfokus untuk menjamin hak-hak individu serta menjunjung nilai perdamaian. Sehingga bisa tercipta kemanan global. Konsep tersbeut juga menekankan pada proses secara cerdas dan damai dalam menyelesaikan “kesenjangan” yang berpotesi merusak keamanan. merupakan konsep yang fokus terhadap masalah kesejahteraan individu dan keselamatan. Membahas tentang Human security tidak lepas dari keterkaitannya dengan gender sebagai tujuan dasar peningkatan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia). Diikuti dengan pembagian-pembagian dari human security yang terbagi atas ekonomi, pangan, kesehatan, lingkungan, pribadi, kelompok dan poitik. Asp

Titik Jeda Berakhir

Malam sedang menghantar kan hujan untuk menemani sisa mimpi yang tertinggal dari runtuhan perjuangan. Kana tau ini akan segera berakhir. Laju motor ia percepat melalui setiap sudut cahaya lampu redup di lorong jalan sepi dengan hembus angin sejuk hari itu. Waktu menunjukkan hampir tengah malam, persimpangan henti itu hanya tampak sedikit mata yg masih fokus memandang hitungan mundur lampu merah yang terus bergerak. Mata Kana memandang jauh ujung jalan yang masih harus di lalu separuh perjalanan pulangnya. Hingga tarikan suara motor itu mulai memelan menuju teras rumah yang telah basah di guyur hujan rintik. Memutar kunci paling pelan agar tidur ayah dan ibu nya tak terusik kepulangan anaknya. Pintu kamar menjadi kebisingan berikutnya yang harus Kana redam guna tak membuat lelap ayah dan ibunya terganggu. Menutup nya kembali dengan perlahan, sambil mencoba mengisi kembali kehidupan kamar gelap dan sunyi yang ia tinggalkan sejak petang hari.  Jaket itu masih saja menusuk bekas dingin huj